Minggu, 11 Agustus 2013

Masalah tentang kepemimpinan di Indonesia, Menurut Bapak Prf .Ermaya Suradinata,Drs.Msi.



 
 
TUGAS  INDIVIDU
Masalah tentang kepemimpinan di Indonesia, Menurut Bapak Prf .Ermaya Suradinata,Drs.Msi.

Di Susun Oleh    :
Nama                           :           Yanus Kepno
Npm                            :           102041060
Angkatan/kls               :           XIV A2
Dosen                          :           Drs Slamet Riyadi, M.si
Mata Kuliah                :           Filsafat Pemerintahan

SEKOLAH TINGGI ILMU PEMERINTAHAN ABDI NEGARA
JAKARTA
                                                          2011                                                                                         

KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami hanturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang senantiasa mencurahkan segala hikmat dan karunianya kepada kami, dengan hikmat dan karunia itu saya senantiasa diberi kekuatan untuk menyelesaikan segala tugas dan kewajiban ini. Yang salah satunya adalah sayabisa menyelesaikan tugas  makalah dalam mata kuliah FILSAFAT PEMERINTAHAN ini selesai pada waktunya. Tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada segenap pihak yang telah membantu saya dalam menyelesaikan tugas makalah ini. Khususnya kami ucapkan kepada Dosen  Bpk. Dr Slamet Riyadi,Ms selaku dosen mata kuliah Filsafat Pemerintahan, yang telah memberi tugas makalah ini, sehingga sangat memberi pelajaran akan hal-hal yang baru buat saya dalam penyusunan sebuah makalah.Dan  Juga saya ucapkan kepada Orang tua dan teman-teman saya yang senantiasa mendukung dan memotivasi saya, serta memberi masukan yang sangat berguna dalam penyelesaian tugas makal ini.
Makalah ini diberi judul “kepemimpinan tentang pemerintahan menurut bapak Prof. DR.Ermaya Suradinata,Drs.SH.MH. MSyakni makalah yang menerangkan bagaimana suatu  bangsa indonesia ini berperan untuk dalam memperkokoh ketahanan pemerintahan  nasional. Yang kita lihat di masa ini banyak dari pemerintahan kita yang telah memudar ditelan modernnya zaman ini. Dan terlebih ada dari pihak lain yang mencoba mencuri dan mengakui yang asli dari daerah kita diakui sebagai milik mereka. Maka dari makalah ini saya susun selain sebagai tugas kuliah saya, dan saya juga  mencoba menerangkan peran yang harus kita lestarikan cara kepemimpinan sehingga mampu menjadi suatu pemimpin yang kuat yang mampu memperkokoh ketahanan nasional sebagai citra dari bangsa Indonesia yang akan memimpin di masa yang akan mendatang.
Oleh karena itu saya berharap dari pembaca sekalian mampu mengambil pelajaran dari tulisan saya ini, dan mau melakukan akan hal-hal positif yang mampu kita lakukan yang disampaikan di dalam tulisan saya ini. Adapun bila didalam tulisan saya ini ada kekurangan dalam penulisan ataupun ada kata-kata yang tidak patut disampaikan, mohon diberi maaf.Melihat ini adalah suatu pembelajaran dari saya, daha sekalian yang mungkin akan saya perbaiki pada tugas-tugas saya nanati di kemudian hari,rap pembaca memakluminya. Dan saya sangat mengharapkan saran dan pendapat dari pembaca.


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar belakang ……………………………………………………………………..i           
B.     Rumusan masalah ………………………………………………………………...ii
BAB II PEMBAHASAN
A.    Macam-maca teori Kepemimpinan di Dunia ………………………………..2
B.     Ancaman Globalisasi …………………………………………………………..2
C.pemilihan kepela daerah secara langsung sebagai perwujudan pengembangan    demokrasi social……………………………………………………………………..3
BAB III PENUTUP
ü  Kesimpulan …………………………………………………………………………4
DAFTAR PUSTAKA                                                                                                            !


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
Mengemuka di Era Globalisasi, demokrasi, Post Modern Geopolitik saat ini,di butuhkannya kepemimpinan pemerintahan yang berwawasan kebangsaan, dalam tulisan ini lebih menekankan pada proses  transformasi Kepemimpinan Nasional yang berwawasan kebangsaan bagi kader-kader kepemimpinan di masa datang melalui penerapan Teori dan praktek ilmu perintahan dalam system  Pemerintahan NKRI.
Kepemimpinan pemerintahan juga tidak mungkin hidup dalam ruang yang hampa, penuh dengan persaingan tajam antara Negara dan wilayah di muka bumi maka sangat  terasa apa yang di namankan: ” Leader Governanace Capabilitas” agar Negara-negara dunia tidak hanya memiliki keunggulan kompertif ( comparative advantage), melainkan juga menguasai keunggulan LeaderGovernance,sebagai salah satu para meter keberadaban (civilization) dalam pengambilan keputusan.
Dengan demikianberbagai Negara ingin berlomba untuk menguasai Ruang Hidup hi-tech yang bersumber dari pendidikan dan penelitian yang unggul karena di tunjang oleh kebijaksanaan kepemimpian pemerintahan yang baik atau oleh penulisdi sebut “ LEADERGOVENANCE” untuk peningakatan profesi Bidang ilmu pemerintahan dalam mewujudkan Good Governance.
Pendekatan strategis dan konsep integritas kepemimpinan pemeritahan dan manajemen pemerintahan tidak biasa lepas dengan kecederungan perkembangan Geopolitik dan Geostrategi dunia, berhubung cepat, dinamis dan tidak mudah diantisipasi.Peran Leadership Across Culture Thery. Yang berkembang di era jagat saat ini menghadapi proses ekonomi global, perubahan social yang sangat cepat,sehingga di butuhkan: Personal values, Background of leaders, dan Interpresonal Styles serta skills.
Dampak pengaru tersebut sangat besar terhadap tatana berbangsa dan kehidupan suatu Negara.Hal tersebut tidak hanya di alami oleh Negara-negara dunia ketiga atau Negara-negara berkembang, melainkan juga dialami oleh Negara-negara besar bahkan Negara adidaya.Perkemmbang tersebut menuntut pemikiran strategis  hampir semua Negara untuk menata ulang posisi, sikap dan berbeda sifat, bentuk dan sasaran, tatalakunya dalam hubungan antara Negara di dunia. Berbagai ancaman bermunculan, dengan macam dan bentuk musuh-musuh baru yang sukar didifinisikan. Bahkan belum sempat didifinisikan sudah  muncul ancaman baru yang berbeda sifat, bentuk dan sasarannya. Ancaman tersebut dengan ancaman non tradisional (non-tradisional threats).


B.     Perumumusan Masalah
1.      Mempelaji berbagai macam teori kepemimpinan di dunia
2.      Melihat dan mempelajari berbagai macam ancaman Global
3.      Mempelajri pemilihan kepela daerah secara langsung sebagai perwujudan pengembangan demokrasi lokal


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Berbagai macam teori Kepemimpinan

Teori Pembawaan ( Thei Trait Theory), sering di sebut teori ke pemimpinan  tradisional, yaitu berkembang tahun 1940-an dengan orientasi pemusata pada  pembawaan pribadi , telah di bawa sejak  kelahirannya misalnya factor fisik, kepribadian , keterampilan berkomunikasi dan juga kecerdasan  yang dimilikinya.
Teori Prilaku , masih dalam kepemimpinan tradisional, yang menekankan pada perilaku yang berupa keahilian dan keterampilan atau ( STATE AND SKILL DEVELOPMENT),  istilah lain Positive Organizational Behviorist Theories, yaitu seorang pemimpin harus memiliki: OPTIMISM, HOPE, RESILIENCY, EMOTIONAL, INTELLIGENCE, AND SEF EFFICACY, dan elemen contoh antara lain seperti  integrity, knowledge dan emotional  intelligence.
Teori kepemimpinan social, masih dalam kelompok  kepemimpinan tradisional yaitu Contingency theory of Leadersihp, yaitu menekankan  pada hubungan saling member antara pemimpin dan pengikutnya,memeperhatikan saling bersinergi ( exchange leadership) , saling menghormati/ atau menghargai.
Teori kepemimpinan Contingency, menekankan  pada saling member pemimpin dan pengikutnya  dengan menekankan pada situasional  contoh pada struktur tugas, dan posisi, serta kewenangan dalam organisasi.
Kepemimpinan prestasi, menekankan pada terwujudnya  prestasi kerja yang di capai, dalam menghadapi tantangan dan menunjukkan keyakinan tentang keberhasilan yang nyata.
Kepemimpinan yang di kembangkan  oleh Ir. Soekarno, adalah dengan menanamkan : jiwa kenegarawanan, menjaga itegritas terhadap ketuhanan NKRI, menjadi pemimpin adalah  kehormatan dirinya,kuat, konsisten dan tidak ragu,penguasaan terhadap kepemimpinan politik.
Kepemimpinan sebagai mana dikemukakan oleh Morcel Beding, ” Lebih dari  sekedar atribut pribadi dan watak dapat di biasakan kedalam spectrum sifat sifat kepemimpinan. Ia juga merupakan suatu peranan yang di tentukan oleh harapan-harapan kelompok, lembaga, dan organisasi”.
Sedangkan  kouzez dan Posner (1995:25), dalam bukunaya The Leadership Challenge, mendifinisikan kepemimpinan sebagai seni memobilisasi orang lain supaya ingin berjuang mengejar aspirasi bersama.Kata ingin dalam difinisi ini menjadi penting, sebab tanpa kata ingin maka kepemimpinan akan berubah banyak sekali, selain itu tanpa kata ingin, maka kepemimpinan akan bermakana kurang melibatkan orang lain.
Bandingkan dengan pendapat Ronald Heifetz, dan Laure (1998) berpendapat, kepemimpinan masa depan adalah seorang pemimpin yang adafitif terhadap tantangan, peraturan yang menekan, memperhatikan pemeliharaan disiplin, yang memberikan kembali berbagai keberhasilan organisasi kepada kariawan, dan menjaga kepemimpinan.
Kepemimpinan harus dapat mampu meniapkan berbagai bentuk solusi dalam pemecahan tantangan masa depan, sedangkan kaitannya dengan adaftasi terhadap perubahan, harus di tekankan  pada pemanfaatan sumber daya manusia, sehingga di perlukan pengembangan penyempurnaan peraturan-peraturan baru, prilaku baru, dan pendekatan yang terhadap pekerjaan dan mengantisipasi perubahan lingkungan strtegis.
Berkenan dengan hal tersebut, era baru kepemimpinan nasional yang dapat di pandang cakap mengelola pengaru globalisasi, dan pemanasan bumi diabad ke 21ini, Menurut penulis adalah mereka yang memenuhi syarat dengan kreteria antara lain:
1). Dapat dengan cepat merespon perubahan terhadap discontinuous.
2).  M empunay  sifat pleksibelitas yang permanen.
3).  Dapat mengontrol  Visi dan Misinya, Serta nilai kinerjanya.
4).  Berkemampuan shared informasi, creative dan toleransinya.
5).  Proaktive, jiwa wirausaha ,Koodinasi, penguasaan lingkungan.
6).  Prediksi Antisipatif perkembangan penduduk dunia dan khususnya ledakan penduduk ancaman Indonesia, kemiskinan yang kronis, kekurangan gizi,distribusi  pangan  yang sangat rampuh, kondisi politik rapuh akan memicu instabilitas.
7).  Kepemimpinan nasional ( The National Leadership ),harus memahami dan sanggup untuk menghadapi dan mengatasi kompleksitas permasalahan Internasional khususnya Nasional sehingga di butuhkankualitas kepemimpinan (leadership), dan KENEGARAWANAN  (Statesmanship).
8).  Tidak cukup hanya dengan kemampuan intelektual, spiritual, Emosional, keuangan saja, melainkan juga dibutuhkan modal kemampuansosial.
9).  Kerja keras untuk memberhasilkan selama masa jabatannya dan mempersiapkan penggantinya secara iklas untuk lebih baik dari dirinya, untuk keberlanjutan pembangunan masa datang yang lebih berhasil



B.     Ancaman Global
Tanpa disadari dunia telah memasuki era baru yaitu  globalisasi dan pemanasan global secara terbuka, yang bersifat sentripetal. Bangsa Indonesia sebagai bagian masyarakat dunia, tidak mungkin bersikap phobia global dengan melepaskan diri dari pengaru globalisasi tersebut, demikian juga Kepemimpinannasional harus dapat di menguasai perkembangan kondisi global, untuk menghadapi fenomena arus global, sudah seharusnya Indonesia mengambil sikap antisipasi ke depan yaitu keterbukaan ( openness). Sikap ini sangat di perlukan bagi seorang pemimpin untuk memperkuat kompetisi dengan tetap mempertahankan jati diri bangsa dengan memanfaatkan peluang yang timbul dan menolak ekses nekatif yang dapat mengganggu Pembangunan nasional dan ketahanan Nasional.
Harus di akui secara jujur, bahwa hingga saat ini bangsa Indonesia belum mampu sepenuhnya menyelesaikan krisis multi dimensi. Berbagai permasalahan bangsa masih mendera bangsa ini, minimalada 8 problem bangsa untuk segera mendapatkan penyelesaian mendasar dari pimpinan nasional  yaitu:
1). Bidang  Ekonomi, mencakup masalah: pemerataan kesempatan kerja, rendahnya tingkat pendapatan dan kesejahteraan, hutang luar negeri, ketahan pangan rentan , tribalisme  ekonomi global, derajat kesehatan yang masih rendah, kualitas pendidikan yang masih belummemadai.
2). Bidang politik, mencakup masalah: KKN,money polics, ancaman terhadap ideology Pancasila, tatanan politik, yang belum baik. Dengredasi moral dan etika politik, serta penegakkan hokum dan HAM yang masih lemah .
3).  Ketimpangan pembangunan antara kawasan  Timur Indonesia.
4).  Bidang  HANKAM, mencakup permasalahan : bahaya disintegrasi  bangsa, kualitas dan kuantitas criminal yang tinggi, meluasnya peredaran Narkoba,  penyeludupan dan perdagangan illegal.
5).  Demokrasi, yang tidak bertika, dan tidak data hokum.
6).  Sosial Budaya, Iunturnya rasa kebangsaan, dan jatidiri bangsa, pengangguran social, serta penyakit social semakin banyak, serta kemiskinan
7).  Ilmu pemerintahan dan teknologi, yang tidak didasarkan pada budaya bangsa.
8).  Lingungkan, yang tidak lagi sepenuhnya mematuhi tata  ruang nasional maupun daerah sehingga banyak kawasan konservasi  yang tidak berfungsi dan beralih fungsi menjadi kawasan pertokoan, perumahan , kawasan industry dan pembangunan yang berakibat pemanasan bumi.
Kedelapan permasalahan tersebut di atas merupakan bagian dari dampak  globalisasi internasional dan antara lain limbah di namika kehidupan berbangsa dan bernegara di era sebelum  reformasi.

C.     Pemilihan Kepela Daerah Secara Langsung Sebagai Perwujudan Pengembangan Demokrasi Lokal.
Sesuai dengan amanat yang ada dalam undang-undang Dasar 1945, yang di amandemen. Yakni Pasal 18 (4) yang menyatakan bahwa: Gubernur, Bupati dan wali kota masing-masing sebagai kepala Pemerintah Daerah Provinsi, kabupate dan kota  dipilih secara langsung /secara demokratis, yakni pemilihan Kepalah pemerintahan Daerah dilaksanakan secara langsung.
Hal tersebut sangat sangat sesuai dengan nafas demokrasi yang merupakan system politik yang menetapkan kekuasaan dari oleh dan untuk rakyat sebagaimana yang di kemukakan oleh  Montesguioeu pencetus ajaran Trias Politika.
Untuk mengimplementasikan amanat UUD 1945 tersebut, didalam membangun pemerintahan yakni:
Filosofis, yang dikunakan  adalah keanekaragaman dalam kesatuan.Hal ini jelas menunjukkan bagimana keadaan reil bangsa Indonesia, sehingga diperlukan upaya mengembangkan hubungan antara susunan pemerintahan dengan memperhatikan potensi keanegaragaman daerah.
Paradikma politik, menggunakan prinsip demokrasi, pemerataan dan kedilan, hal nin sangat relevan  dengan  semangat dan jiwa serta bentuk NKRI, yaitu kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat, artinya siapapun yang menyelenggarakan pemerintahan adalah merupakan komponen yang dipilih oleh rakyat , sehingga dapat diharapkan terciptanya pemerataan dan kedilan.
Paradigma  ekonomi, menekankan pada daya saing daerah dalam menghadapi  persaingan global melalui pemberdayaan masyarakat.Paradigma ini didasarkan pada pemikiran bahwa pertumbuhan ekonomi pada setiap daerah sangat di butuhkan untuk menopang pertumbuhan ekonomi secara nasional, dapat dicapai dengan melakukan pemberdayaan terhadap masyarakat dan ekonomi kerakyatan yang ada di daerah.
Paradigma Administersi, dengan menekankan perlunya efektivitas dan efisiensi, karena keseluruhan penyelenggaraan  kegiatan pemerintahan harus didukung oleh kegiatan Administrasi, dan kejujuran manusianya, sehingga dapat berdayaguna dan berhasilguna.
Pelayan pada masyarakat, memberikan prioritas pada pelayan masyarakat, guna mewujudkan kesejahtean kepada masyarakat ,baik dalam pengertian ketertiban , keteraturan, maupun keamanan, sehingg a masyarakat tenang dalam melaksanakan aktivitasnya.
Memperhatikan UUD1945, dan lima esensi yang ada tentang Pemerintahan Daerah, di atas maka dapat di katakana bahwa keseluruhan esensi yang ada saling berkait , dalam upaya pengembangan demokrasi tingkat nasional maupun tingkat local/ daerah dengan tetap memperhatikan keanekaragaman dalam kesatuan.Hal tersebut jelas memberikan harapan besar untuk tetap menjamin terjalin hubungan yang harmonis antara pemerintahan pusat dengan pemerintahan Daerah.


BAB III
PENUTUP
ü  KESIMPULAN
Reformasi dan demokrasi dalam kehidupan bangsa Indonesia, telah melahirkan kebijaksanaan perubahan landasan kontutisional Negara Indonesia, yaitu perubahan pertama sampai keempat UUD 1945, sehingga saat ini telah mengemuka fragmentasi adanya pemikiran Perombakan total,penolakan perubahan, perubahan sesuai dengan kepentingan, dan ada juga mengiginkan kembali ke UUD 1945 yang asli.Proses perubahan tersebut harus menggunakan semesta strategi (MESTAGI), yaitu proses strategi perubahan dalam situasia apapun,tetap harus melalui mekanisme atau prosedur sesuai konstitusi dasar (UUD1945), Dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kecuali dalam kedaan refolusi sisial.
Peran ilmu pengetahuan dan teknologi spiritual erta spiritual sangat penting bagi kepemimpinan nasional karena iptek dan spiritual berpengaru terhadap kehidupan manusia dan alam sehari-hari  sejak revolusi industry, namun masyarakat juga tetap membutuhkan”honest scientis”dan”independent science” yang secara absolute dibutuhkan dalam kehidupan demokrasi.
Demokrasi dan era baru kepemimpinan nasional, menuntut upaya reformasi kepemimpinan,strategi pengembangannya meningkatkan kredibilitas, kemadirian serta kemampuan social dan ekonomi yang mampu menyediakan kesempatan kerja dari penghidupan yang layak, dan membangun pondasi yang kokoh bagi pembangunan yang berkelanjutan. Kepemimpinan nasional dan termasuk kepemimpinan pemerintahan diperlukan penguasaan strategi kekuatan social, politik, ekonomi dan budaya serta merupakan bagian dari elemen bangsa yang bernilai strategi, karena perlu didukung dengan sikap kenegarawanan dan profesionalisme yang tinggi, yang bebas dari bias-bias diskriminasi dan dikotomi parsial demi terwujudnya cita-cita dan tujuan nasional bangsa Indonesia.
Bagi seorang pemimpin modal kecerdasan,pengendalian emosiona, sampai spiritual, dan modal uang saja tidak cukup,melainkan juga di perlukan modal social,yaitu antara lain kepercayaan Rakyat pada pemimpin pada rakyatnya.
Integritas kepemimpinan nasional pada tahun 2011 ini sangat menentukan terpilihnya kepemimpinan nasional hasil PEMILU 2011 yang akan datang dalam kemajemukan Masyarakat Indonesia, di perlukan kepemimpinan kerja keras untuk keberhasilannya selama masa jabatannya,juga harus mempersiapkan penggantinya secara ikhlas untuk lebih berhasil dari dirinnya bagi berlanjutan masa depan Negara Indonesia yang lebih baik
Leadergovernans, adalah kemampuan sesorang sebagai pemimpin yang berwawasan kebangsaan dan berkemampuan pemerintahan juga memiliki kemampuan Mengabil keputusan secara cepat, tepat, dan terukur,serta memimpin tata pemerintahan yang baik yaitu mengelola sumber daya menjadi sumber day yang berkualitas tinggi dan dalam mewujdkan GOOD GOVERNANCE harus dilandasi moral, etika dan para digma nasional  bangsa Indonesia yaitu Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, Pancasila, UUD NRI 1945, NKR, BHINEKA TUNGGAL IKA, Wawasa Nusantara, dan ketahanan Nasional.
Selanjutnya bagi kader-kade kepemimpinan pe merintahan dibutuhkan pengambilan keputusan dalam manajemen pemerintahan untuk meningkatkan kompetensi professional Akademis/ profesi bidang ilmu pemerintahan dalam system pemerintahan NKR, diwujudkan ke dalam kader yang memiliki karakter bangsa Indonesia yaitu ideology kebangsaan melalui kejujuran, keihlasan yang membumi dalam kehidupan masyarakat yang sejahtera dan elemen masyarakat lainnya serta visi,.misi organisasi yang dapat diimplementasikan dalam wujud solusi konkrit yang berwawasan kebangsaan bagi kader-kader kepemimpinan pemerintahan di masa datang.
.                                                                                                                            


DAFTAR PUSTAKA

Ermaya Suradinata,1997, Pemimpin dan kepemimpinan Pemerintahan,
Pendekatan Budaya, Moral dan Etika,Gramedia, Jakarta.
____________,1997,Sistem pemerintahan dan Hubungan Antara                                                       
Lembaga di Indonesia
_____________,1999, Filsafat dan Metodologi Ilmu Pemerintahan,
Ramadan Bandung.
Hoogerwerf,1983, Ilmu Pemerintahan,Terjemahan  Tobing, Erlangga , Jakarta
Iver,Mac,1947, The web of Governance, The MacMillan company,New York.
Soewargono,1995, jatidiri Ilmu Pemerintahan,IIP,Jakarta.












Tidak ada komentar:

Posting Komentar