TUGAS INDIVIDU
Masalah
tentang kepemimpinan di Indonesia, Menurut Bapak Prf .Ermaya Suradinata,Drs.Msi.
Di
Susun Oleh :
Nama : Yanus Kepno
Npm : 102041060
Angkatan/kls : XIV A2
Dosen : Drs Slamet
Riyadi, M.si
Mata
Kuliah : Filsafat
Pemerintahan
SEKOLAH
TINGGI ILMU PEMERINTAHAN ABDI NEGARA
JAKARTA
2011
KATA
PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami hanturkan
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang senantiasa mencurahkan segala hikmat dan
karunianya kepada kami, dengan hikmat dan karunia itu saya senantiasa diberi
kekuatan untuk menyelesaikan segala tugas dan kewajiban ini. Yang salah satunya
adalah sayabisa menyelesaikan tugas
makalah dalam mata kuliah FILSAFAT PEMERINTAHAN ini selesai pada
waktunya. Tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada segenap pihak yang telah
membantu saya dalam menyelesaikan tugas makalah ini. Khususnya kami ucapkan
kepada Dosen Bpk. Dr Slamet Riyadi,Ms
selaku dosen mata kuliah Filsafat Pemerintahan, yang telah memberi tugas
makalah ini, sehingga sangat memberi pelajaran akan hal-hal yang baru buat saya
dalam penyusunan sebuah makalah.Dan Juga
saya ucapkan kepada Orang tua dan teman-teman saya yang senantiasa mendukung
dan memotivasi saya, serta memberi masukan yang sangat berguna dalam penyelesaian
tugas makal ini.
Makalah ini diberi judul “kepemimpinan tentang pemerintahan menurut bapak Prof. DR.Ermaya Suradinata,Drs.SH.MH. MS” yakni makalah yang menerangkan bagaimana suatu bangsa indonesia ini berperan untuk dalam memperkokoh ketahanan pemerintahan nasional. Yang kita lihat di masa ini banyak dari pemerintahan kita yang telah memudar ditelan modernnya zaman ini. Dan terlebih ada dari pihak lain yang mencoba mencuri dan mengakui yang asli dari daerah kita diakui sebagai milik mereka. Maka dari makalah ini saya susun selain sebagai tugas kuliah saya, dan saya juga mencoba menerangkan peran yang harus kita lestarikan cara kepemimpinan sehingga mampu menjadi suatu pemimpin yang kuat yang mampu memperkokoh ketahanan nasional sebagai citra dari bangsa Indonesia yang akan memimpin di masa yang akan mendatang.
Makalah ini diberi judul “kepemimpinan tentang pemerintahan menurut bapak Prof. DR.Ermaya Suradinata,Drs.SH.MH. MS” yakni makalah yang menerangkan bagaimana suatu bangsa indonesia ini berperan untuk dalam memperkokoh ketahanan pemerintahan nasional. Yang kita lihat di masa ini banyak dari pemerintahan kita yang telah memudar ditelan modernnya zaman ini. Dan terlebih ada dari pihak lain yang mencoba mencuri dan mengakui yang asli dari daerah kita diakui sebagai milik mereka. Maka dari makalah ini saya susun selain sebagai tugas kuliah saya, dan saya juga mencoba menerangkan peran yang harus kita lestarikan cara kepemimpinan sehingga mampu menjadi suatu pemimpin yang kuat yang mampu memperkokoh ketahanan nasional sebagai citra dari bangsa Indonesia yang akan memimpin di masa yang akan mendatang.
Oleh karena itu saya berharap dari pembaca
sekalian mampu mengambil pelajaran dari tulisan saya ini, dan mau melakukan
akan hal-hal positif yang mampu kita lakukan yang disampaikan di dalam tulisan
saya ini. Adapun bila didalam tulisan saya ini ada kekurangan dalam penulisan
ataupun ada kata-kata yang tidak patut disampaikan, mohon diberi maaf.Melihat
ini adalah suatu pembelajaran dari saya, daha sekalian yang mungkin akan saya
perbaiki pada tugas-tugas saya nanati di kemudian hari,rap pembaca
memakluminya. Dan saya sangat mengharapkan saran dan pendapat dari pembaca.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar belakang ……………………………………………………………………..i
B. Rumusan masalah ………………………………………………………………...ii
BAB
II PEMBAHASAN
A. Macam-maca teori Kepemimpinan di Dunia
………………………………..2
B. Ancaman Globalisasi …………………………………………………………..2
C.pemilihan
kepela daerah secara langsung sebagai perwujudan pengembangan demokrasi social……………………………………………………………………..3
BAB
III PENUTUP
ü Kesimpulan …………………………………………………………………………4
DAFTAR PUSTAKA !
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
belakang
Mengemuka
di Era Globalisasi, demokrasi, Post Modern Geopolitik saat ini,di butuhkannya
kepemimpinan pemerintahan yang berwawasan kebangsaan, dalam tulisan ini lebih
menekankan pada proses transformasi
Kepemimpinan Nasional yang berwawasan kebangsaan bagi kader-kader kepemimpinan
di masa datang melalui penerapan Teori dan praktek ilmu perintahan dalam
system Pemerintahan NKRI.
Kepemimpinan
pemerintahan juga tidak mungkin hidup dalam ruang yang hampa, penuh dengan
persaingan tajam antara Negara dan wilayah di muka bumi maka sangat terasa apa yang di namankan: ” Leader
Governanace Capabilitas” agar Negara-negara dunia tidak hanya memiliki
keunggulan kompertif ( comparative advantage), melainkan juga menguasai
keunggulan LeaderGovernance,sebagai salah satu para meter keberadaban
(civilization) dalam pengambilan keputusan.
Dengan
demikianberbagai Negara ingin berlomba untuk menguasai Ruang Hidup hi-tech yang
bersumber dari pendidikan dan penelitian yang unggul karena di tunjang oleh
kebijaksanaan kepemimpian pemerintahan yang baik atau oleh penulisdi sebut “
LEADERGOVENANCE” untuk peningakatan profesi Bidang ilmu pemerintahan dalam
mewujudkan Good Governance.
Pendekatan
strategis dan konsep integritas kepemimpinan pemeritahan dan manajemen
pemerintahan tidak biasa lepas dengan kecederungan perkembangan Geopolitik dan
Geostrategi dunia, berhubung cepat, dinamis dan tidak mudah diantisipasi.Peran
Leadership Across Culture Thery. Yang berkembang di era jagat saat ini
menghadapi proses ekonomi global, perubahan social yang sangat cepat,sehingga
di butuhkan: Personal values, Background of leaders, dan Interpresonal Styles
serta skills.
Dampak
pengaru tersebut sangat besar terhadap tatana berbangsa dan kehidupan suatu
Negara.Hal tersebut tidak hanya di alami oleh Negara-negara dunia ketiga atau
Negara-negara berkembang, melainkan juga dialami oleh Negara-negara besar
bahkan Negara adidaya.Perkemmbang tersebut menuntut pemikiran strategis hampir semua Negara untuk menata ulang
posisi, sikap dan berbeda sifat, bentuk dan sasaran, tatalakunya dalam hubungan
antara Negara di dunia. Berbagai ancaman bermunculan, dengan macam dan bentuk
musuh-musuh baru yang sukar didifinisikan. Bahkan belum sempat didifinisikan
sudah muncul ancaman baru yang berbeda sifat,
bentuk dan sasarannya. Ancaman tersebut dengan ancaman non tradisional
(non-tradisional threats).
B.
Perumumusan
Masalah
1. Mempelaji
berbagai macam teori kepemimpinan di dunia
2. Melihat
dan mempelajari berbagai macam ancaman Global
3. Mempelajri
pemilihan kepela daerah secara langsung sebagai perwujudan pengembangan
demokrasi lokal
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Berbagai
macam teori Kepemimpinan
Teori
Pembawaan ( Thei Trait Theory), sering di sebut teori ke pemimpinan tradisional, yaitu berkembang tahun 1940-an
dengan orientasi pemusata pada pembawaan
pribadi , telah di bawa sejak
kelahirannya misalnya factor fisik, kepribadian , keterampilan
berkomunikasi dan juga kecerdasan yang
dimilikinya.
Teori
Prilaku , masih dalam kepemimpinan tradisional, yang menekankan pada perilaku
yang berupa keahilian dan keterampilan atau ( STATE AND SKILL
DEVELOPMENT), istilah lain Positive
Organizational Behviorist Theories, yaitu seorang pemimpin harus memiliki:
OPTIMISM, HOPE, RESILIENCY, EMOTIONAL, INTELLIGENCE, AND SEF EFFICACY, dan
elemen contoh antara lain seperti
integrity, knowledge dan emotional
intelligence.
Teori
kepemimpinan social, masih dalam kelompok
kepemimpinan tradisional yaitu Contingency theory of Leadersihp, yaitu
menekankan pada hubungan saling member
antara pemimpin dan pengikutnya,memeperhatikan saling bersinergi ( exchange
leadership) , saling menghormati/ atau menghargai.
Teori
kepemimpinan Contingency, menekankan
pada saling member pemimpin dan pengikutnya dengan menekankan pada situasional contoh pada struktur tugas, dan posisi, serta
kewenangan dalam organisasi.
Kepemimpinan
prestasi, menekankan pada terwujudnya
prestasi kerja yang di capai, dalam menghadapi tantangan dan menunjukkan
keyakinan tentang keberhasilan yang nyata.
Kepemimpinan
yang di kembangkan oleh Ir. Soekarno,
adalah dengan menanamkan : jiwa kenegarawanan, menjaga itegritas terhadap
ketuhanan NKRI, menjadi pemimpin adalah
kehormatan dirinya,kuat, konsisten dan tidak ragu,penguasaan terhadap
kepemimpinan politik.
Kepemimpinan
sebagai mana dikemukakan oleh Morcel Beding, ” Lebih dari sekedar atribut pribadi dan watak dapat di
biasakan kedalam spectrum sifat sifat kepemimpinan. Ia juga merupakan suatu
peranan yang di tentukan oleh harapan-harapan kelompok, lembaga, dan
organisasi”.
Sedangkan kouzez dan Posner (1995:25), dalam bukunaya
The Leadership Challenge, mendifinisikan kepemimpinan sebagai seni memobilisasi
orang lain supaya ingin berjuang mengejar aspirasi bersama.Kata ingin dalam
difinisi ini menjadi penting, sebab tanpa kata ingin maka kepemimpinan akan
berubah banyak sekali, selain itu tanpa kata ingin, maka kepemimpinan akan
bermakana kurang melibatkan orang lain.
Bandingkan
dengan pendapat Ronald Heifetz, dan Laure (1998) berpendapat, kepemimpinan masa
depan adalah seorang pemimpin yang adafitif terhadap tantangan, peraturan yang
menekan, memperhatikan pemeliharaan disiplin, yang memberikan kembali berbagai
keberhasilan organisasi kepada kariawan, dan menjaga kepemimpinan.
Kepemimpinan
harus dapat mampu meniapkan berbagai bentuk solusi dalam pemecahan tantangan masa
depan, sedangkan kaitannya dengan adaftasi terhadap perubahan, harus di
tekankan pada pemanfaatan sumber daya
manusia, sehingga di perlukan pengembangan penyempurnaan peraturan-peraturan
baru, prilaku baru, dan pendekatan yang terhadap pekerjaan dan mengantisipasi
perubahan lingkungan strtegis.
Berkenan
dengan hal tersebut, era baru kepemimpinan nasional yang dapat di pandang cakap
mengelola pengaru globalisasi, dan pemanasan bumi diabad ke 21ini, Menurut
penulis adalah mereka yang memenuhi syarat dengan kreteria antara lain:
1).
Dapat dengan cepat merespon perubahan terhadap discontinuous.
2). M empunay
sifat pleksibelitas yang permanen.
3). Dapat mengontrol Visi dan Misinya, Serta nilai kinerjanya.
4). Berkemampuan shared informasi, creative dan
toleransinya.
5). Proaktive, jiwa wirausaha ,Koodinasi,
penguasaan lingkungan.
6). Prediksi Antisipatif perkembangan penduduk
dunia dan khususnya ledakan penduduk ancaman Indonesia, kemiskinan yang kronis,
kekurangan gizi,distribusi pangan yang sangat rampuh, kondisi politik rapuh
akan memicu instabilitas.
7). Kepemimpinan nasional ( The National
Leadership ),harus memahami dan sanggup untuk menghadapi dan mengatasi
kompleksitas permasalahan Internasional khususnya Nasional sehingga di
butuhkankualitas kepemimpinan (leadership), dan KENEGARAWANAN (Statesmanship).
8). Tidak cukup hanya dengan kemampuan
intelektual, spiritual, Emosional, keuangan saja, melainkan juga dibutuhkan
modal kemampuansosial.
9). Kerja keras untuk memberhasilkan selama masa
jabatannya dan mempersiapkan penggantinya secara iklas untuk lebih baik dari
dirinya, untuk keberlanjutan pembangunan masa datang yang lebih berhasil
B.
Ancaman
Global
Tanpa
disadari dunia telah memasuki era baru yaitu
globalisasi dan pemanasan global secara terbuka, yang bersifat
sentripetal. Bangsa Indonesia sebagai bagian masyarakat dunia, tidak mungkin
bersikap phobia global dengan melepaskan diri dari pengaru globalisasi
tersebut, demikian juga Kepemimpinannasional harus dapat di menguasai
perkembangan kondisi global, untuk menghadapi fenomena arus global, sudah
seharusnya Indonesia mengambil sikap antisipasi ke depan yaitu keterbukaan (
openness). Sikap ini sangat di perlukan bagi seorang pemimpin untuk memperkuat
kompetisi dengan tetap mempertahankan jati diri bangsa dengan memanfaatkan
peluang yang timbul dan menolak ekses nekatif yang dapat mengganggu Pembangunan
nasional dan ketahanan Nasional.
Harus
di akui secara jujur, bahwa hingga saat ini bangsa Indonesia belum mampu sepenuhnya
menyelesaikan krisis multi dimensi. Berbagai permasalahan bangsa masih mendera
bangsa ini, minimalada 8 problem bangsa untuk segera mendapatkan penyelesaian
mendasar dari pimpinan nasional yaitu:
1).
Bidang Ekonomi, mencakup masalah:
pemerataan kesempatan kerja, rendahnya tingkat pendapatan dan kesejahteraan,
hutang luar negeri, ketahan pangan rentan , tribalisme ekonomi global, derajat kesehatan yang masih
rendah, kualitas pendidikan yang masih belummemadai.
2).
Bidang politik, mencakup masalah: KKN,money polics, ancaman terhadap ideology
Pancasila, tatanan politik, yang belum baik. Dengredasi moral dan etika
politik, serta penegakkan hokum dan HAM yang masih lemah .
3). Ketimpangan pembangunan antara kawasan Timur Indonesia.
4). Bidang
HANKAM, mencakup permasalahan : bahaya disintegrasi bangsa, kualitas dan kuantitas criminal yang
tinggi, meluasnya peredaran Narkoba,
penyeludupan dan perdagangan illegal.
5). Demokrasi, yang tidak bertika, dan tidak data
hokum.
6). Sosial Budaya, Iunturnya rasa kebangsaan, dan
jatidiri bangsa, pengangguran social, serta penyakit social semakin banyak,
serta kemiskinan
7). Ilmu pemerintahan dan teknologi, yang tidak
didasarkan pada budaya bangsa.
8). Lingungkan, yang tidak lagi sepenuhnya
mematuhi tata ruang nasional maupun
daerah sehingga banyak kawasan konservasi
yang tidak berfungsi dan beralih fungsi menjadi kawasan pertokoan,
perumahan , kawasan industry dan pembangunan yang berakibat pemanasan bumi.
Kedelapan
permasalahan tersebut di atas merupakan bagian dari dampak globalisasi internasional dan antara lain
limbah di namika kehidupan berbangsa dan bernegara di era sebelum reformasi.
C.
Pemilihan Kepela Daerah Secara Langsung
Sebagai Perwujudan Pengembangan Demokrasi Lokal.
Sesuai dengan
amanat yang ada dalam undang-undang Dasar 1945, yang di amandemen. Yakni Pasal
18 (4) yang menyatakan bahwa: Gubernur, Bupati dan wali kota masing-masing
sebagai kepala Pemerintah Daerah Provinsi, kabupate dan kota dipilih secara langsung /secara demokratis,
yakni pemilihan Kepalah pemerintahan Daerah dilaksanakan secara langsung.
Hal tersebut
sangat sangat sesuai dengan nafas demokrasi yang merupakan system politik yang
menetapkan kekuasaan dari oleh dan untuk rakyat sebagaimana yang di kemukakan
oleh Montesguioeu pencetus ajaran Trias
Politika.
Untuk mengimplementasikan amanat
UUD 1945 tersebut, didalam membangun pemerintahan yakni:
Filosofis, yang
dikunakan adalah keanekaragaman dalam
kesatuan.Hal ini jelas menunjukkan bagimana keadaan reil bangsa Indonesia,
sehingga diperlukan upaya mengembangkan hubungan antara susunan pemerintahan
dengan memperhatikan potensi keanegaragaman daerah.
Paradikma
politik, menggunakan prinsip demokrasi, pemerataan dan kedilan, hal nin sangat
relevan dengan semangat dan jiwa serta bentuk NKRI, yaitu
kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat, artinya siapapun yang
menyelenggarakan pemerintahan adalah merupakan komponen yang dipilih oleh
rakyat , sehingga dapat diharapkan terciptanya pemerataan dan kedilan.
Paradigma ekonomi, menekankan pada daya saing daerah
dalam menghadapi persaingan global
melalui pemberdayaan masyarakat.Paradigma ini didasarkan pada pemikiran bahwa
pertumbuhan ekonomi pada setiap daerah sangat di butuhkan untuk menopang
pertumbuhan ekonomi secara nasional, dapat dicapai dengan melakukan
pemberdayaan terhadap masyarakat dan ekonomi kerakyatan yang ada di daerah.
Paradigma
Administersi, dengan menekankan perlunya efektivitas dan efisiensi, karena
keseluruhan penyelenggaraan kegiatan
pemerintahan harus didukung oleh kegiatan Administrasi, dan kejujuran
manusianya, sehingga dapat berdayaguna dan berhasilguna.
Pelayan pada
masyarakat, memberikan prioritas pada pelayan masyarakat, guna mewujudkan
kesejahtean kepada masyarakat ,baik dalam pengertian ketertiban , keteraturan,
maupun keamanan, sehingg a masyarakat tenang dalam melaksanakan aktivitasnya.
Memperhatikan
UUD1945, dan lima esensi yang ada tentang Pemerintahan Daerah, di atas maka
dapat di katakana bahwa keseluruhan esensi yang ada saling berkait , dalam
upaya pengembangan demokrasi tingkat nasional maupun tingkat local/ daerah
dengan tetap memperhatikan keanekaragaman dalam kesatuan.Hal tersebut jelas
memberikan harapan besar untuk tetap menjamin terjalin hubungan yang harmonis
antara pemerintahan pusat dengan pemerintahan Daerah.
BAB III
PENUTUP
ü KESIMPULAN
Reformasi
dan demokrasi dalam kehidupan bangsa Indonesia, telah melahirkan kebijaksanaan
perubahan landasan kontutisional Negara Indonesia, yaitu perubahan pertama
sampai keempat UUD 1945, sehingga saat ini telah mengemuka fragmentasi adanya
pemikiran Perombakan total,penolakan perubahan, perubahan sesuai dengan
kepentingan, dan ada juga mengiginkan kembali ke UUD 1945 yang asli.Proses
perubahan tersebut harus menggunakan semesta strategi (MESTAGI), yaitu proses
strategi perubahan dalam situasia apapun,tetap harus melalui mekanisme atau
prosedur sesuai konstitusi dasar (UUD1945), Dan peraturan perundang-undangan
yang berlaku. Kecuali dalam kedaan refolusi sisial.
Peran
ilmu pengetahuan dan teknologi spiritual erta spiritual sangat penting bagi
kepemimpinan nasional karena iptek dan spiritual berpengaru terhadap kehidupan
manusia dan alam sehari-hari sejak
revolusi industry, namun masyarakat juga tetap membutuhkan”honest
scientis”dan”independent science” yang secara absolute dibutuhkan dalam
kehidupan demokrasi.
Demokrasi
dan era baru kepemimpinan nasional, menuntut upaya reformasi
kepemimpinan,strategi pengembangannya meningkatkan kredibilitas, kemadirian
serta kemampuan social dan ekonomi yang mampu menyediakan kesempatan kerja dari
penghidupan yang layak, dan membangun pondasi yang kokoh bagi pembangunan yang
berkelanjutan. Kepemimpinan nasional dan termasuk kepemimpinan pemerintahan
diperlukan penguasaan strategi kekuatan social, politik, ekonomi dan budaya
serta merupakan bagian dari elemen bangsa yang bernilai strategi, karena perlu
didukung dengan sikap kenegarawanan dan profesionalisme yang tinggi, yang bebas
dari bias-bias diskriminasi dan dikotomi parsial demi terwujudnya cita-cita dan
tujuan nasional bangsa Indonesia.
Bagi seorang pemimpin
modal kecerdasan,pengendalian emosiona, sampai spiritual, dan modal uang saja
tidak cukup,melainkan juga di perlukan modal social,yaitu antara lain
kepercayaan Rakyat pada pemimpin pada rakyatnya.
Integritas
kepemimpinan nasional pada tahun 2011 ini sangat menentukan terpilihnya kepemimpinan
nasional hasil PEMILU 2011 yang akan datang dalam kemajemukan Masyarakat
Indonesia, di perlukan kepemimpinan kerja keras untuk keberhasilannya selama
masa jabatannya,juga harus mempersiapkan penggantinya secara ikhlas untuk lebih
berhasil dari dirinnya bagi berlanjutan masa depan Negara Indonesia yang lebih
baik
Leadergovernans,
adalah kemampuan sesorang sebagai pemimpin yang berwawasan kebangsaan dan
berkemampuan pemerintahan juga memiliki kemampuan Mengabil keputusan secara
cepat, tepat, dan terukur,serta memimpin tata pemerintahan yang baik yaitu
mengelola sumber daya menjadi sumber day yang berkualitas tinggi dan dalam
mewujdkan GOOD GOVERNANCE harus
dilandasi moral, etika dan para digma nasional
bangsa Indonesia yaitu Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, Pancasila, UUD
NRI 1945, NKR, BHINEKA TUNGGAL IKA, Wawasa Nusantara, dan ketahanan Nasional.
Selanjutnya
bagi kader-kade kepemimpinan pe merintahan dibutuhkan pengambilan keputusan
dalam manajemen pemerintahan untuk meningkatkan kompetensi professional
Akademis/ profesi bidang ilmu pemerintahan dalam system pemerintahan NKR,
diwujudkan ke dalam kader yang memiliki karakter bangsa Indonesia yaitu
ideology kebangsaan melalui kejujuran, keihlasan yang membumi dalam kehidupan
masyarakat yang sejahtera dan elemen masyarakat lainnya serta visi,.misi
organisasi yang dapat diimplementasikan dalam wujud solusi konkrit yang
berwawasan kebangsaan bagi kader-kader kepemimpinan pemerintahan di masa
datang.
.
DAFTAR
PUSTAKA
Ermaya Suradinata,1997, Pemimpin dan kepemimpinan
Pemerintahan,
Pendekatan Budaya, Moral dan Etika,Gramedia, Jakarta.
____________,1997,Sistem
pemerintahan dan Hubungan Antara
Lembaga di Indonesia
_____________,1999, Filsafat
dan Metodologi Ilmu Pemerintahan,
Ramadan Bandung.
Hoogerwerf,1983, Ilmu
Pemerintahan,Terjemahan Tobing, Erlangga
, Jakarta
Iver,Mac,1947, The web of
Governance, The MacMillan company,New York.
Soewargono,1995, jatidiri
Ilmu Pemerintahan,IIP,Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar